DLH KABUPATEN KLATEN DAMPINGI UNY MENGGELAR GROWS PROJECT GREEN RECYCLE WORKSHOP & SEMINAR

DLH KABUPATEN KLATEN DAMPINGI UNY MENGGELAR GROWS PROJECT GREEN RECYCLE WORKSHOP & SEMINAR
DLH KABUPATEN KLATEN DAMPINGI UNY MENGGELAR GROWS PROJECT GREEN RECYCLE WORKSHOP & SEMINAR
DLH KABUPATEN KLATEN DAMPINGI UNY MENGGELAR GROWS PROJECT GREEN RECYCLE WORKSHOP & SEMINAR
DLH KABUPATEN KLATEN DAMPINGI UNY MENGGELAR GROWS PROJECT GREEN RECYCLE WORKSHOP & SEMINAR

KLATEN – Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Klaten mendampingi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melalui Pusat Studi SDGs menggelar pelatihan bertema "GROWS: Green Racycle Workshop and Seminar" pada Minggu, 2 November 2025, bertempat di rumah salah satu warga Desa Sumur, Kelurahan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian masyarakat berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDGs 12: Kompos dari daun kering dan kotoran hewan.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga secara mandiri menjadi pupuk kompos organik. Kegiatan ini diikuti oleh 25 warga dan menghadirkan narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup Klaten, yaitu Bapak Wisnu dan Bapak Agus. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan jenis-jenis sampah dan limbah, pentingnya pemilahan sampah sejak dari sumber, serta pengenalan dasar tentang pupuk dan kompos. Pada sesi workshop, peserta juga berlatih membuat pupuk kompos organik dengan memanfaatkan limbah rumah tangga yang dikombinasikan dengan kotoran hewan (kohe) sapi.

Dalam sesi wawancara, Bapak RT setempat menyampaikan bahwa kegiatan GROWS memberikan dampak positif bagi masyarakat. Beliau berharap kegiatan seperti ini dapat dilanjutkan agar pengetahuan yang telah diperoleh masyarakat mengenai pengelolaan sampah organik dan pembuatan kompos dapat terus diterapkan serta dikembangkan di lingkungan sekitar. Sementara itu, salah satu warga desa peserta kegiatan mengungkapkan apresiasinya terhadap kelompok GROWS yang telah menyelenggarakan seminar dan pelatihan bermanfaat tersebut. Beliau menuturkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru, khususnya dalam pengolahan pupuk organik. Sebelumnya, warga biasa langsung mengaplikasikan pupuk kohe (sapi) tanpa proses fermentasi, yang sering kali menyebabkan tanaman menjadi layu yang merupakan salah satu masalah panen di sana. Melalui pelatihan ini, warga akhirnya memahami pentingnya proses fermentasi dalam pembuatan pupuk organik serta mengetahui penyebab dari kelayuan tanaman yang sebelumnya terjadi (10/11).

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0